Fungsi Menghitung Modal
Kebanyakan
fungsi finansial yang dipakai untuk menghitung modal menerima argumen
yang sama. Untuk itu perhatikan tabel di bawah ini yang menjelaskan
beberapa argumen yang dipakai secara umum pada beberapa fungsi finansial
untuk menghitung modal.
Argumen
|
Penjelasan
|
Rate (bunga) | Nilai suku bunga |
Nper (pembayaran periodik) | Pembayaran periodik jika jumlah pembayaran masing-masing periode tidak sama |
Pv (nilai sekarang) | Pembayaran periodik jika jumlah pembayaran masing-masing periode tidak sama |
Fv (nilai kemudian) | Jumlah periode adalah jangka waktu penanaman modal |
Pmt (pembayaran) | Pembayaran per periode jika jumlah pembayaran masing-masing sama |
Due (tipe) | Kapan pembayaran akan dilakukan. Jika tidak dipakai maka nilainya sama dengan 0(nol) |
Bentuk : FV (<>, <>, <>,<>,<>)
Fungsi
FV (Future Value) dipakai untuk menghitung nilai kemudian berdasarkan
pembayaran secara periodik yang tetap dan nilai bunga yang tetap.
Contoh :
Setiap
awal tahun seseorang mendepositokan uang Rp. 10.000.000,00 dengan bunga
13% per tahun. Setelah 10 tahun berapa nilai uang orang tersebut?
FV(13/100,10,-10000000,1)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai kemudiannya sebesar Rp. 184.197.488.14
Contoh
lain, misalkan Anda telah mendepositokan uang Anda sebesar Rp.
5.000.000,00 pada setiap awal tahun dan bunga ditetapkan 12% per tahun.
Sekarang deposito itu telah berjalan 5 tahun dan nilainya sudah Rp.
29.000.000,00 Berapa nilai uang orang itu dalam 10 tahun kemudian?
FV(12/100,10,-5000000,-29000000,1)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai kemudiannya sebesar Rp. 188.342.514.43
Bentuk : PV (<>,<>,<>,<>,<>)
Fungsi
PV(Present Value) dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari suatu
investasi jangka panjang berdasarkan periode, pembayaran tetap dan bunga
yang tetap. Fungsi PV menghitung nilai sekarang dari serangkaian
pembayaran berkala atau pembayaran sekaligus dalam jumlah besar.
Contoh :
Misalnya
Anda ditawari suatu bentuk investasi yang menghasilkan Rp. 2.500.000,00
setiap tahunnya selama 5 tahun. Untuk menerima tunjangan tahunan ini
Anda harus menanamkan modal Rp. 6.000.000,00 hari ini dan memperoleh Rp.
8.500.000,000 selama lima tahun berikutnya. Untuk memutuskan apakah
tawaran investasi ini layak atau tidak, Anda perlu menentukan nilai saat
ini dari aliran pembayaran sebesar Rp. 2.500.000,00 yang akan diterima.
Asumsikan suku bunga pada dasar uang sebesar 12 % per tahun. Untuk
menentukan nilai sekarang dari investasi ini, dapat Anda gunakan rumus
sebagai berikut:
PV(12/100,5,2500000)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai sekarang sebesar –Rp. 9.011.940,51
Rumus
di atas menggunakan argumen pembayaran, tanpa argumen nilai kemudian
dan tanpa argumen tipe, yang artinya bahwa pembayaran dilakukan di akhir
periode (default). Rumus tersebut menghasilkan nilai –Rp. 9.011.940,51
yang berarti Anda seharusnya mengeluarkan Rp. 9.011.940,51 untuk
menerima Rp. 8.500.000,00 dalam waktu lima tahun kemudian. Karena modal
yang harus Anda keluarkan hanya Rp. 6.000.000,00 maka Anda dapat
menyimpulkan bahwa investasi ini layak.
Fungsi PMT
Bentuk : Pmt (<>, <>,<>,<>,<>)
Menghitung
nilai angsuran secara periodik untuk melunasi nilai tunai pinjaman
berdasarkan periode pembayaran yang konstan dan nilai bunga yang konstan
pula.
Contoh :
Seseorang mempunyai tanggungan hutang
sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus diangsur pada setiap akhir tahun
selama 5 tahun dengan bunga 12 % per tahun. Berapa besar angsuran yang
harus dibayar per bulan oleh orang tersebut?
Pmt((12/100)/12,5*12,15000000)
Dari
perhitungan rumus di atas didapatkan nilai angsuran per bulan sebesar
Rp. 333.666,72. Hasilnya negatif karena nilai tersebut merupakan
angsuran yang harus dibayarkan.
Fungsi IPMT
Bentuk
: IPmt
(<>,<>,<>,<>,<>,<>)
Menghitung
nilai bunga dari pembayaran yang diperlukan untuk membayar kembali
suatu nilai pinjaman dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan periode
pembayaran yang konstan dan tingkat suku bunga yang konstan pula.
Contoh :
Seseorang
mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus
diangsur setiap akhir tahun selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun.
Dari rumus Pmt((12/100)/12,5*12,15000000) didapatkan nilai angsuran per
bulan sebesar Rp. 333.666,72
Dari jumlah angsuran Rp. 333.666,72
yang harus dibayar per bulan oleh orang tersebut, berapa rupiah nilai
bunganya? Anda dapat menghitung nilai bunga angsuran pertama dari nilai
angsuran tersebut dengan rumus:
IPmt((12/100)/12,1,5*12,15000000)
Dari
rumus di atas dihasilkan nilai –150.000. Berarti angsuran pertama Rp.
333.666,72 dipakai untuk membayar bunga sebesar Rp. 150.000,00 dan
sisanya Rp. 183.666,72 untuk membayar pokok pinjaman.
Contoh lain masih dari soal di atas, bagaimana dengan bunga pada
angsuran ke-10? Anda dapat menghitung dengan menggunakan rumus:
IPmt((12/100)/12,10,5*12,15000000)
Dihasilkan
nilai –132.793,13 yang berarti angsuran ke-10 dengan besar yang sama
Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar bunga sebesar Rp. 132.793,13 dan
sisanya Rp. 200.873,59 untuk membayar pokok pinjaman.
Bentuk
:
PPmt(<>,<>,<>,<>,<>,<>)
Menghitung
nilai pokok dari pembayaran yang diperlukan untuk membayar kembali
suatu nilai pinjaman dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan periode
pembayaran yang konstan dan tingkat suku bunga yang konstan pula.
Jika Anda menghitung IPmt dan PPmt untuk periode yang sama, Anda dapat menjumlahkannya untuk mendapatkan pembayaran modal.
Contoh :
Seseorang
mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus
diangsur pada setiap akhir tahun selama 5 tahun dengan bunga 12% per
tahun.
Dari rumus Pmt((12/100)/12,5*12,15000000) didapatkan nilai angsuran per bulan sebesar Rp. 333.666,72
Dari
jumla angsuran Rp. 333.666,72 yang harus dibayar per bulan oleh orang
tersebut, berapa rupiah nilai pokoknya ? Anda dapat menghitung nilai
pokok angsuran pertama dari nilai anggaran tersebut dengan rumus:
PPmt((12/100)/12,1,5*12,15000000)
Dari
rumus di atas dihasilkan nilai –183.666,72. Berarti pada angsuran
pertama Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar pokok sebesar Rp.
183.666,72 dan sisanya Rp. 150.000,00 untuk membayar bunga pinjaman.
Contoh lain masih dari soal di atas, bagaimana dengan pokok pada
angsuran ke-10? Anda dapat menghitung dengan menggunakan rumus:
PPmt((12/100)/12,10,5*12,15000000)
Dihasilkan
nilai –200.873,58 yang berarti angsuran ke-10 dengan besar yang sama
Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar pokok sebesar Rp. –200.873,59 dan
sisanya Rp. 132.793,13 untuk membayar bunga pinjaman.
Bentuk : NPer (<>,<>,<>,<>,<>)
Fungsi
NPer (Number of Periods) digunakan untuk menghitung jumlah periode
untuk mengembalikan suatu investasi berdasarkan jumlah pembayaran dan
bunga yang tetap.
Jika perhitungan bunga adalah per tahun maka NPer menampilkan nilai dalam tahun.
Contoh :
Misalnya
Anda menyanggupi pelunasan pinjaman dengan anggaran sebesar Rp.
333.666,72 per bulan dan Anda ingin tahu berapa lama waktu yang
diperlukan untuk melunasi pinjaman sebesar Rp. 15.000.000,00 dengan suku
bunga per tahun 12%. Anda dapat menghitung jangka waktu yang diperlukan
dengan menggunakan rumus :
NPer((12/100)/12,-333.666,72,15000000)
Tanda
minus pada argumen pembayaran mewakili jumlah uang yang harus
dibayarkan. Dari rumus di atas didapatkan nilai periode selama 60 bulan
atau 5 tahun.