Halaman

Saturday, January 2, 2016

Fungsi Financial

Fungsi Menghitung Modal

Kebanyakan fungsi finansial yang dipakai untuk menghitung modal menerima argumen yang sama. Untuk itu perhatikan tabel di bawah ini yang menjelaskan beberapa argumen yang dipakai secara umum pada beberapa fungsi finansial untuk menghitung modal.
Argumen
Penjelasan
Rate (bunga) Nilai suku bunga
Nper (pembayaran periodik) Pembayaran periodik jika jumlah pembayaran masing-masing periode tidak sama
Pv (nilai sekarang) Pembayaran periodik jika jumlah pembayaran masing-masing periode tidak sama
Fv (nilai kemudian) Jumlah periode adalah jangka waktu penanaman modal
Pmt (pembayaran) Pembayaran per periode jika jumlah pembayaran masing-masing sama
Due (tipe) Kapan pembayaran akan dilakukan. Jika tidak dipakai maka nilainya sama dengan 0(nol)

  • Fungsi FV
Bentuk : FV (<>, <>, <>,<>,<>)
Fungsi FV (Future Value) dipakai untuk menghitung nilai kemudian berdasarkan pembayaran secara periodik yang tetap dan nilai bunga yang tetap.
Contoh :
Setiap awal tahun seseorang mendepositokan uang Rp. 10.000.000,00 dengan bunga 13% per tahun. Setelah 10 tahun berapa nilai uang orang tersebut?
FV(13/100,10,-10000000,1)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai kemudiannya sebesar Rp. 184.197.488.14
Contoh lain, misalkan Anda telah mendepositokan uang Anda sebesar Rp. 5.000.000,00 pada setiap awal tahun dan bunga ditetapkan 12% per tahun. Sekarang deposito itu telah berjalan 5 tahun dan nilainya sudah Rp. 29.000.000,00 Berapa nilai uang orang itu dalam 10 tahun kemudian?
FV(12/100,10,-5000000,-29000000,1)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai kemudiannya sebesar Rp. 188.342.514.43
  • Fungsi PV
Bentuk : PV (<>,<>,<>,<>,<>)
Fungsi PV(Present Value) dipakai untuk menghitung nilai sekarang dari suatu investasi jangka panjang berdasarkan periode, pembayaran tetap dan bunga yang tetap. Fungsi PV menghitung nilai sekarang dari serangkaian pembayaran berkala atau pembayaran sekaligus dalam jumlah besar.
Contoh :
Misalnya Anda ditawari suatu bentuk investasi yang menghasilkan Rp. 2.500.000,00 setiap tahunnya selama 5 tahun. Untuk menerima tunjangan tahunan ini Anda harus menanamkan modal Rp. 6.000.000,00 hari ini dan memperoleh Rp. 8.500.000,000 selama lima tahun berikutnya. Untuk memutuskan apakah tawaran investasi ini layak atau tidak, Anda perlu menentukan nilai saat ini dari aliran pembayaran sebesar Rp. 2.500.000,00 yang akan diterima. Asumsikan suku bunga pada dasar uang sebesar 12 % per tahun. Untuk menentukan nilai sekarang dari investasi ini, dapat Anda gunakan rumus sebagai berikut:
PV(12/100,5,2500000)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai sekarang sebesar –Rp. 9.011.940,51
Rumus di atas menggunakan argumen pembayaran, tanpa argumen nilai kemudian dan tanpa argumen tipe, yang artinya bahwa pembayaran dilakukan di akhir periode (default). Rumus tersebut menghasilkan nilai –Rp. 9.011.940,51 yang berarti Anda seharusnya mengeluarkan Rp. 9.011.940,51 untuk menerima Rp. 8.500.000,00 dalam waktu lima tahun kemudian. Karena modal yang harus Anda keluarkan hanya Rp. 6.000.000,00 maka Anda dapat menyimpulkan bahwa investasi ini layak.
Fungsi PMT
Bentuk : Pmt (<>, <>,<>,<>,<>)
Menghitung nilai angsuran secara periodik untuk melunasi nilai tunai pinjaman berdasarkan periode pembayaran yang konstan dan nilai bunga yang konstan pula.
Contoh :
Seseorang mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus diangsur pada setiap akhir tahun selama 5 tahun dengan bunga 12 % per tahun. Berapa besar angsuran yang harus dibayar per bulan oleh orang tersebut?
Pmt((12/100)/12,5*12,15000000)
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan nilai angsuran per bulan sebesar Rp. 333.666,72. Hasilnya negatif karena nilai tersebut merupakan angsuran yang harus dibayarkan.

Fungsi IPMT
Bentuk : IPmt (<>,<>,<>,<>,<>,<>)
Menghitung nilai bunga dari pembayaran yang diperlukan untuk membayar kembali suatu nilai pinjaman dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan periode pembayaran yang konstan dan tingkat suku bunga yang konstan pula.
Contoh :
Seseorang mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus diangsur setiap akhir tahun selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun. Dari rumus Pmt((12/100)/12,5*12,15000000) didapatkan nilai angsuran per bulan sebesar Rp. 333.666,72
Dari jumlah angsuran Rp. 333.666,72 yang harus dibayar per bulan oleh orang tersebut, berapa rupiah nilai bunganya? Anda dapat menghitung nilai bunga angsuran pertama dari nilai angsuran tersebut dengan rumus:
IPmt((12/100)/12,1,5*12,15000000)
Dari rumus di atas dihasilkan nilai –150.000. Berarti angsuran pertama Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar bunga sebesar Rp. 150.000,00 dan sisanya Rp. 183.666,72 untuk membayar pokok pinjaman.
Contoh lain masih dari soal di atas, bagaimana dengan bunga pada angsuran ke-10? Anda dapat menghitung dengan menggunakan rumus:
IPmt((12/100)/12,10,5*12,15000000)
Dihasilkan nilai –132.793,13 yang berarti angsuran ke-10 dengan besar yang sama Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar bunga sebesar Rp. 132.793,13 dan sisanya Rp. 200.873,59 untuk membayar pokok pinjaman.

  • Fungsi PPMT
Bentuk : PPmt(<>,<>,<>,<>,<>,<>)
Menghitung nilai pokok dari pembayaran yang diperlukan untuk membayar kembali suatu nilai pinjaman dalam jangka waktu yang ditentukan, dengan periode pembayaran yang konstan dan tingkat suku bunga yang konstan pula.
Jika Anda menghitung IPmt dan PPmt untuk periode yang sama, Anda dapat menjumlahkannya untuk mendapatkan pembayaran modal.
Contoh :
Seseorang mempunyai tanggungan hutang sebesar Rp. 15.000.000,00 yang harus diangsur pada setiap akhir tahun selama 5 tahun dengan bunga 12% per tahun.
Dari rumus Pmt((12/100)/12,5*12,15000000) didapatkan nilai angsuran per bulan sebesar Rp. 333.666,72
Dari jumla angsuran Rp. 333.666,72 yang harus dibayar per bulan oleh orang tersebut, berapa rupiah nilai pokoknya ? Anda dapat menghitung nilai pokok angsuran pertama dari nilai anggaran tersebut dengan rumus:
PPmt((12/100)/12,1,5*12,15000000)
Dari rumus di atas dihasilkan nilai –183.666,72. Berarti pada angsuran pertama Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar pokok sebesar Rp. 183.666,72 dan sisanya Rp. 150.000,00 untuk membayar bunga pinjaman.
Contoh lain masih dari soal di atas, bagaimana dengan pokok pada angsuran ke-10? Anda dapat menghitung dengan menggunakan rumus:
PPmt((12/100)/12,10,5*12,15000000)
Dihasilkan nilai –200.873,58 yang berarti angsuran ke-10 dengan besar yang sama Rp. 333.666,72 dipakai untuk membayar pokok sebesar Rp. –200.873,59 dan sisanya Rp. 132.793,13 untuk membayar bunga pinjaman.
  • Fungsi NPER
Bentuk : NPer (<>,<>,<>,<>,<>)
Fungsi NPer (Number of Periods) digunakan untuk menghitung jumlah periode untuk mengembalikan suatu investasi berdasarkan jumlah pembayaran dan bunga yang  tetap.
Jika perhitungan bunga adalah per tahun maka NPer menampilkan nilai dalam tahun.
Contoh :
Misalnya Anda menyanggupi pelunasan pinjaman dengan anggaran sebesar Rp. 333.666,72 per bulan dan Anda ingin tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi pinjaman sebesar Rp. 15.000.000,00 dengan suku bunga per tahun 12%. Anda dapat menghitung jangka waktu yang diperlukan dengan menggunakan rumus :
NPer((12/100)/12,-333.666,72,15000000)
Tanda minus pada argumen pembayaran mewakili jumlah uang yang harus dibayarkan. Dari rumus di atas didapatkan nilai periode selama 60 bulan atau 5 tahun.

No comments:

Post a Comment